Text
Jalan Lain ke Tulehu
Jalan Lain Ke TulehurnPada daging yang boyak itu ada kehancuran permanen. Pada daging yang boyak itu ada bunga-bunga merekah. Bukan teratai. Teratai itu telah lenyap. Namun, di tempat yang sama, pada daging-daging yang boyak itu, Gentur melihat bunga yang lain, bunga pertama yang merekah di sesela puing-puing bangunan yang runtuh.rnNamanya Faisal Tuharea, seperti umumnya orang Maluku kulitnya juga gelap dengan rambut yang keriting. Dia sempat meradang ketika kami teman-temannya mengira dia penganut Nasrani. Maklum, di kepala kami orang Makassar ini orang Maluku hanya berisi nama-nama seperti Bob Tutupoli, Broery Pesolima dan teman-temannya yang memang beragama Nasrani. Kami tidak tahu kalau orang Maluku juga ada yang muslim.rnrn“Liburan semester nanti kita ke Ambon!” Begitu ajaknya ketika kami seperti terpana mendengar ceritanya tentang Ambon yang punya pantai indah. Sayang, liburan semester belum datang Ambon sudah terlanjur rusuh. Angan-angan kami untuk berkunjung ke kota kelahiran Faisal lenyap dan sampai sekarang saya belum sempat merealisasikannya.
| P40246S | 671.52 SUR D | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain